neobux

klik aja deh

Askep Katarak

Kamis, 21 Januari 2010

BAB IV
KONSEP DASAR

A. PENGERTIAN
Katarak adalah suatu keadaan patologi lensa, dimana lensa menjadi keruh akibat hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa dan tanpa adanya rasa nyeri yang berangsur-angsur penglihatan kabur dan akhirnya tidak dapat menerima cahaya.

B. ETIOLOGI
1. Primer, berdasarkan gangguan perkembangan dan metabolisme dasar lensa
2. Sekunder, akibat pembedahan lensa
3. Komplikasi penyakit lokal maupun umum


C. PATOFISIOLOGI
Lensa terdiri dari 65 % air, 35 % protein dan beberapa mineral. Karena protein penuaan, lensa secara bertahap kehilangan air dan terjadi peningkatan ukuran dan kepadatan. Lensa terdiri dari tiga bagian yang terpisah yaitu :
1. Kapsul atau selubung transparan
2. Korteks yang mengelilingi dan terdiri dari putty / uke mineral (bahan dempul)
3. Nukleus yang berada di pusat.
Pada katarak terjadi penuruna kandungan air, kalsium meningkat, sehingga protein tak dapat larut . Kepadatan serabut lensa yang lama menyebabkan hilangnya sifat tembus cahaya lensa yang progresif. Katarak dapat berkembang pada kedua mata (bilateral), namun derajat kerusakan penglihatan sering berada pada setiap mata. Trauma dapat juga menyebabkan lensa menjadi keruh, kemudian menghalangi cahaya yang masuk kedalam retina.

D. KLASIFIKASI KATARAK
1. Katarak congenital
Merupakan kekeruhan lensa yang didapatkan sejak lahir dan terjadi akibat gangguan perkembangan embrio, penyebabnya bisa infeksi pada ibu dalam masa kehamilan. Terbentuknya lensa adalh pada minggu-minggu kelima sampai kedelapan masa kehamilan. Campak Jerman adalah penyebab paling sering. Infeksi lainnya adalah cacar air, penyakit gondong, hepatitis epidemic dan poliomyelitis. Infeksi maternal selama separoh masa kehamilan juga bisa mengakibatkan kekeruhan pada lensa, misalnya infeksi toksoplasmosis pada bayi dengan katarak congenital akan terlihat bercak-bercak putih didepan pupil yang disebut leukoria. Tindakan bedah biasanya dilakukan pada usia 2 bulan untuk mencegah ambliopia eksternal anopsia.

2. Katarak senile
Biasanya mulai pada usia 50 tahun, kecuali bila disertai penyakit lain seperti DM yang akan terjadi lebih cepat. Proses degenerasi lensa dapat terlihat pada beberapa stadium katarak.
a. Stadium Insipien
* Mulai timbul katarak akibat degenerasi lensa
* Kekeruhan lensa berbentuk bercak-bercak yang tidak teratur
* Pasien mengeluh gangguan penglihatan melihat ganda dgn satu mata
* Tajam penglihatan belum terganggu
* Proses degenerasi belum menyerap cairan mata yg kedalam lensa sehingga
Terlihat bilik mata depan yang kedalaman normal.
b. Stadium Imatur
* Proses degenerasi mulai menyerap cairan mata kedalam lensa sehingga lensa
Menjadi cembung.
* Terjadi pembengkakan lensa yang dapat menjadi katarak intumesen.
* Terjadi miopisasi
* Dapat terjadi glaucoma sekunder
c. Stadium Matur
* Terjadi kekeruhan seluruh lensa
* Tekanan dalam seimbang dgn cairan dalam mata dgn ukuran lensa normal
Kembali.
* Tajam penglihatan sangat menurun dan hanya tinggal proyeksi sinar positif
d. Stadium Hypermatur
* Proses degenerasi lanjut lensa
* Korteks lensa dapat mencair sehingga inti lensa tenggelam didalam korteks
Lensa (katarak morgagni)
* Lensa terlihat lebih kecil daripada normal
* Timbul reaksi jaringan uvea berupa uveitis

4. Katarak Traumatik
Kapsul lensa rusak karena benturan dibawah kapsula anterior, nantinyaakan timbul gambaran orgamen bunga mawar (rosette). Jika lensa robek cairan mata masuk kedalam lensa sehingga pembengkakan disertai kekeruhan serabut-serabut lensa. Diantaranya adalah :
a. Katarak penutup gelas (glassbowers cataract) yang terdapat pada pandai besi yg
matanya tidak terlindung secara memadai.
b. Katarak radiasi
* Trejadi karena paparan sinar X
* Takaran yang bisa menyebabkan katarak adalah :
- Anak-anak : 200 radiasi
- Dewasa : 300 radiasi
* Sinar neutron dan ledakan nuklir dapat menyebabkan kerusakan lebih nyata
c. Katarak listrik
* Reversibel, progresif.
* Timbul beberapa minggu setelah seseorang disambar petir atau aliran listrik
Tinggi
5. Katarak Toksik
Sebagai penyulit pengobatan kortikosteroid sistemik jangka panjang. Katarak bersifat reversible bila pengobatan dihentikan. Namun tidak dapat dicegah lagi jika pengobatan steroid ini tidak terkendali, missal : pada ankilosa atau pada kelainan kolagen rematoid.


Gangguan Metabolisme
a. Katarak Diabetes
Tampak akumulasi alcohol gula (sorbitol) yang secara biokimiamerubah permeabilitas
Serabut lensa dan menyebabkan edema serta kekeruhan
b. Hypoparatyroidism
* Menyebabkan kekeruhan pada lensa dgn bentuk katarak kortikal posterior pada
Kedua mata.
* Progresif lambat
* Dicegah dgn parathyroid dan kalsium
c. Miotonia distropi
Pda keadaan ini pada umumnya sangat buruk.

Penyakit mata yang lain
a. Uveitis : menimbulkan katarak kortikal posterior
b. Glaukoma : dimana keadaan tekana bola mata tinggiakan mengganggu permeabilitas
kapsul lensa sehingga terjadi kekeruhan lensa berupa titik-titik yang tersebar dibawah kapsula anterior.

Penyebab terjadinya kekeruhan adalah :
1. Primer : berdasarkan gangguan perkembangan dan metabolisme dasar lensa
2. Sekunder : akibat pembedahan lensa
3. komplikasi penyakit lokal maupun umum.

Berdasarkan usia pasien katarak dapat dibagi menjadi :
1. Katarak congenital yaitu katarak yang terlihat dibawah usia 1 tahun
2. Katarak juvenile yaitu katarak yang terdapat pada usia diatas 1 tahun
3. Katarak Presenil yaitu katarak yang terjadi pada usia 30-40 tahun
4. Katarak senile yaitu katarak yang terjadi pada usia diatas 40 tahun

E. PENCEGAHAN
Karena katarak biasanya berkembang akibat dari pengaruh usia, maka untuk pencegahan yang efektif belum diketahui. Tetapi untuk katarak traumatic seperti terkena radiasi, panas, paparan sinar X Ray tentu dapat dihindari denganmenggunakan pelindung mata seperti saat memotong rumput, menggunting tanaman atau bekerja dengan logam. Akan tetapi sangat bermanfaat melaksanakn pengobatan atau mentaati peraturan atau anjuran dokter, untuk klien DM, hypotiroidism, juga dapat mengurangi kejadian katarak oleh karena penyakit sistemik.

PEMBEDAHAN MATA
Satu-satunya jalan untuk mengobati katarak adalah dengan cara operasi. Keputusan untuk mengangkat katarak tergantung pada tingkat gangguan penglihatan, kesehatan umum dan kegunaan mata. Sebagian besar pembedahan mata saat ini bersifat pembedahan ambulasi (rawat jalan) kecuali ada komplikasi pre operatif.
Sebagian besar operasi pada orang dewasa menggunakan anesthesia lokal, karena pupil menyebar luas selama pembedahan , pasien hanya dapat melihat cahaya dan tidak dapat melihat tindakan operator. Kepala pasien dipertahankan selama pembedahan untuk mnghindari pergerakan.

Perawatan pra bedah
Pada hari operasi perlu disiapkan obat- obatan tetes mata seperti midriatika, cycloplegik dan anathesi lokal (tetracaine, procaine), dapat juga diberikan obat anti anxietas atau sedatife ringan. Bila diberikan anasthesi lokal sebelum operasi mata, mata hendaknya dilindungi dengan penutup atau kacamata.

Perawatan pasca bedah
Tujuan perawatan pasca bedah adalah untuk mencegah ;
1. Peningkatan tekanan intra okuler
2. Tegangan pada jahitan
3. Perdarahan pada ruang anterior
4. Infeksi
Bila tekanan intra okuler meningkat, tekanan dapat melepaskan jahitan dan terjadi perdarahan. Fleksi anterior dari kepala bukan bukan hanya meningkatkan tekanan intra okuler, tetapi juga dapat menyebabkan synechia anterior (perlengketan iris dan kornea) yang dapat menyebabkan berkurangnya cairan diruang anterior dan radang dari trauma pembedahan. Aktivitas yang dapat meningkatkan tekanan intra okuler adalah seperti terlalu menggeliat kebelakang, merupakan kontra indikasi setelah pembedahan. Melindungi mata dari tegangan yang tiba- tiba perlu untuk mencegah tegangan pada jahitan Infeksi dapat dicegah dengan menggunakan obat tetes mata yang benar dan pelindung mata, antibiotic topical dapat diberikan sebagai profilaksis.

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KLIEN OPERASI MATA

1. Tidur pada posisi miring kemata yang tidak sakit untuk waktu yang dianjurkan (3 - 4
minggu) untuk mencegah tekanan pada mata yang di operasi.
2. Cuci tangan sebelum memasukkan obat tetes atau mengganti balutan mata.
3. Bila diperlukan penutup mata :
a. Gunakan penutup mata oval, rapikan tepi dengan tekanan yang ringan
b. pasang plester secara diagonal dari atas hidung kepipi bawah
4. Pasang penutup mata metal pada malam hari untuk melindungi mata
5. Gunakan kaca mata didalam rumah dan kacamata hitam diluar rumah untuk melin-
dungi mata dari benda asing dan sinar ultra violet hingga sembuh.
6. Hindari menggosok-gosok mata dan menekan mata
7. Hindari menyampoi rambut dan mandi dengan air pancuran (sabun dapat mengiritasi
mata) untuk waktu tertentu (1-2 minggu)
8. Hindari membungkuk atau mengangkat benda berat selama kira-kira satu bulan untuk
Mencegah peningkatan tekanan intra okuler atau perlengketan iris :
a. Mengambil benda dari lantai, berjongkok untuk menjaga ketegangan kepala
b. Melepaskan kaos kaki dan sepatu, duduk dan naikkan kaki untuk memudahkan tangan dan menjaga ketegangan kepala
c. Mengambil benda yang jatuh dari lantai dapat menggunakan penjepit agar tidak terlalu membungkuk
9. Hindari ketegangan saat b.a.b atau aktivitas lain serta hindari batuk yang keras
10. Batasi membaca , nonton TV biasanya diperbolehkan
11. lapor kedokter bila ada tanda bengkak, kotoran keluar dan nyeri (bila merupakan
Indikasi infeksi atau perdarahan).






































ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KATARAK (POST OP)


I. PENGKAJIAN
A. Biodata
I. Identitas pasien
Nama : Tn. H
Umur : 68 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : -
Pekerjaan : -
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Status perkawinan : Sudah kawin (duda)
Alamat : Desa Pamatang Karangan Kec Tapin Tengah
Tanggal MRS : 4 Januari 2008
Tanggal Pengkajian : 7 Januari 2008
No. Register : 21202008
Diagnosa medis : Katarak Matur post op

II. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 36 th
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Perintis Raya Rt. 02 Kec. Tapin Utara
Hubungan dgn pasien : Anak

B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama : Nyeri pada mata
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Sekitar 1 tahun sebelum masuk RS, kedua mata klien mulai kabur dan tidak awas lagi. 1 minggu sebelum masuk RS kedua mata klien memerah dan terasa nyeri, nyeri terasa sampai ke kepala. Rasa nyeri juga t4erasa pada mata kanan, tapi lebih nyeri pada mata kiri, klien akhirnya dibawa oleh keluarganya ke RSU Datu Sanggul Rantau, dan oleh dokter mata klien dianjurkan untuk operasi, keluarga klien setuju dan pada tanggal 6 Januari 2007 dilaksanakan operasi mulai pukul 09.30 Wita.

3. Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya klien sudah pernah dirawat di RS kira-kira 1 tahun yang lalu selama 1 minggu, karena sesak nafas dan Hipertensi.

4. Riwayat Penyakit Keluarga
Didalam keluarga klien ada riwayat penyakit yang menderita Hipertensi.

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos mentis, tampak bingung
GCS : 4 - 5 - 6
Tanda-tanda vital : TD : 160/100 mmHg
Nadi : 88 x/mnt
Respirasi : 24 x/mnt
Temp : 36,5 ยบ C
2. Kepala dan Leher
Kebersihan rambut/kulit kepala cukup bersih, bentuk simetris, tidak ada benjolan, radang/lesi, distribusi rambut merata, keadaan rambut tampak kering dan ditumbuhi uban. Fungsi pergerakan leher baik bisa melakukan rotasi, fleksi dan ekstensi dengan baik, kebersihan kulit leher baik tidak ditemukan adanya pembesaran vena jugularis dan tidak ditemukan adanya pembesaran kelenjar tiroid.
3. Mata/Penglihatan
Pada mata kanan : - Visus : 1/300
- Konjungtiva tidak anemis
- Lensa : agak keruh
- Reflek pupil terhadap cahaya baik (miosis bila terkena cahaya)
Pada mata kiri : Terpasang perban (post op Katarak mulai kemarin)
4. Kulit
Kebersihan kulit secara umum baik, turgor kulit baik setelah dicubit kembali <>

0 komentar:

Posting Komentar

massage

Blog ini akan meng-update postingan setiap minggu.

Jika ada halaman yang kosong jangan hiraukan,copy-paste aja semuanya.

Dan jangan lupa kirim commentnya jika menurut anda blog ini penting


SITEMETER

  © Blogger template The Beach by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP