neobux

klik aja deh

Askep Corpus Alienium

Minggu, 31 Januari 2010

CORPUS ALIENUM

Struktur wajah dan mata sangat sesuai untuk melindungi mata dari cedera. Bola mata terdapat di dalam sebuah rongga yang dikelilingi oleh bubungan bertulang yang kuat. Kelopak mata bisa segera menutup untuk membentuk penghalang bagi benda asing dan mata bisa mengatasi benturan yang ringan tanpa mengalami kerusakan.Meskipun demikian, mata dan struktur disekitarnya bisa mengalami kerusakan akibat cedera. Kadang sangat berat sampai terjadi kebutaan atau mata harus diangkat. Cedera mata harus diperiksa untuk menentukan pengobatan dan menilai fungsi penglihatan.
A. Pengertian
Corpus alienum adalah benda asing. Istilah ini sering digunakan dalam istilah medis. Merupakan salah satu penyebab cedera mata yang paling sering mengenai sclera, kornea, dan konjungtiva. Meskipun kebanyakan bersifat ringan, tetapi beberapa cedera bisa berakibat serius . Apabila suatu korpus alienum masuk ke dalam bola mata maka biasanya terjadi reaksi infeksi yang hebat serta timbul kerusakan dari isi bola mata dan terjadi iridocylitis serta panophthmitis. Karena itu perlu cepat mengenali benda asing tersebut dan menentukan lokasinya di dalam bola mata untuk kemudian mengeluarkannya.

Beratnya kerusakan pada organ – organ di dalam bola mata tergantung dari besarnya corpus alienum, kecepatannya masuk, ada atau tidaknya proses infeksi dan jenis bendanya sendiri.Bila ini berada pada segmen depan dari bola mata, hal ini kurang berbahaya jika dibandingkan dengan bila benda ini terdapat di dalam segmen belakang. Jika suatu benda masuk ke dalam bola mata maka akan terjadi salah satu dari ketiga perubahan berikut :


1. Mecanical effect
Benda yang masuk ke dalam bola mata hingga melalui kornea ataupun sclera. Setelah benda ini menembus kornea maka ia masuk ke dalam kamera oculi anterior dan mengendap ke dasar. Bila kecil sekali dapat mengendap di dalam sudut bilik mata. Bila benda ini terus, maka ia akan menembus iris dan kalau mengenai lensa mata akan terjadi catarack, traumatic. Benda ini bisa juga tinggal di dalam corpus vitreus. Bila benda ini melekat di retina biasanya kelihatan sebagai bagian yang dikelilingi oleh eksudat yang berwarna putih serta adanya endapan sel – sel darah merah, akhirnya terjadi degenerasi retina.
2. Permulaan terjadinya proses infeksi
Dengan masuknya benda asing ke dalam bola mata kemungkinan akan timbul infeksi. Corpus vitreus dan lensa dapat merupakan media yang baik untuk pertumbuhan kuman sehingga sering timbul infeksi supuratif. Juga kita tidak boleh melupakan infeksi kuman tetanus.
3. Terjadi perubahan – perubahan spesifik pada jaringan mata karena proses kimiawi ( reaction of ocular tissue )

B. Penyebab
Penyebab cedera mata pada permukaan mata adalah percikan kaca, partikel yang terbawa angin dan ranting pohon.

C. Tanda dan Gejala
Setiap cedera pada permukaan mata biasanya menimbulkan perasaan ada sesuatu dimata. Gejala lainnya adalah kepekaan terhadap cahaya, mata atau pembengkakan mata dan kelopak mata. Penglihatan bisa menjadi kabur.

D. Penatalaksanaan
1. Anamnesa kejadian trauma
2. Pemeriksaan tajam penglihatan kedua mata.
3. Pemeriksaan dengan optalmoskop
4. Pemeriksaan keadaan mata yang kena trauma
5. Bila ada perforasi lakukan pemeriksaan X-Ray orbita dengan PA dan lateral
6. Perawatan luka
7. Pengeluaran benda asing sesuai dengan fasilitas dan kemampuan
8. Rujuk ke rumah sakit pusat.
Benda asing di mata harus dikeluarkan . Agar benda asing terlihat lebih jelas dan untuk melihat adanya goresan atau benda asing pada mata, bisa diberikan obat tetes mata khusus yang mengandung zat warna flouresensi.Kemudian diberikan obat tetes mata yang mengandung obat bius untuk mematikan rasa dipermukaan mata. Dengan menggunakan alat penerangan khusus, benda tersebut bisa dibuang oleh dokter. Benda asing seringkali bisa diambil dengan menggunakan kapas steril yang lembab atau kadang dengan mengguyur mata dengan air steril.
Jika benda asing menyebabkan goresan kecil pada permukaan kornea, diberikan salep antibiotik selama beberapa hari. Goresan yang lebih besar memerlukan pengobatan tambahan. Pupil diusahakan tetap melebar dengan pemberian obat, lalu dimasukkan antibiotik dan mata ditutup dengan plester. Sel-sel pada permukaan mata berregenerasi dengan cepat, meskipun goresannya besar, penyembuhannya akan berlangsung selama 1-3 hari.
Jika benda asing telah menembus ke lapisan mata yang lebih dalam, segera hubungi dokter spesialis mata.











DAFTAR PUSTAKA


http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/05CorpusAlienum013.pdf/05CorpusAlienu m013.html. Akses tanggal 29 Desember 2009.
http://medicalanswer.multiply.com/journal/item/9/Eye-Emergency. Akses tanggal 29 Desember 2009.
http://medicastore.com/penyakit/853/cedera-mata.html. Akses tanggal 30 Desember 2009.

















ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. M L
DENGAN PTERIGIUM
DI POLIKLINIK MATA RSUD. RATU JALECHA
MARTAPURA


I. PENKAJIAN
A. Identitas klien
Nama : Ny.M L
Umur : 41 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl.sidodadi
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia
Tgl. Kunjungan : 13 Januari 2010
Diagnosa Medis : Pterigium
No Register : 19 45 05

B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 51 tahun
Alamat : jl. Sidodadi
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Hubungan dengan pasien : Istri

II. RIWAYAT PENYAKIT
A. KELUHAN UTAMA
Mata berair dan terasa panas bila kena sinar matahari penglihatan kabur pada mata sebelah kanan.

B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien berkunjung ke poli mata RSUD Ratu zalecha dengan keluhan mata berair dan terasa panas bila kena sinar matahari penglihatan kabur pada mata sebelah kanan.


C. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Sebelumnya mata pasien kena getah buah papaya pada 6 bulan yang lalu dan hanya diberi obat tetes mata biasa.

D. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang menular ataupun keturunan seperti TB dan DM.

III. PEMERIKSAAN FISIK
A. KEADAAN UMUM
Tanggal Pengkajian 13 Januari 2010.
1. Kesadaran pasien compos mentis.
2. Tanda-tanda vital
TD : 130/90 mmhg
Respirasi : 24 x/menit
Nadi : 80 x/ menit
Suhu : 36 0C.

B. DATA FOKUS
1. Inspeksi : Tampak ada sulurnya pada mata sebelah kanan,mata berair.
2. Palpasi : Tidak dilakukan.
3. Perkusi : Tidak dilakukan.
4. Auskultasi : Tidak dilakukan.
Pemeriksaan Visus :
V OD : 6/9 ph maju 6/7
V OS : 6/9 ph maju 6/7




pterigium

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan.




D. PENATALAKSANAAN
1. Disarankan untuk dilakukan operasi.
2. Pengobatan : vasacon A 6 x 1 tetes. Flamar tab 2 x 1.dianjurkan memakai kaca mata anti ultraviolet.



II. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS :
• Pasien mengeluh mata berair dan terasa panas bila kena sinar matahari penglihatan terasa kabur pada mata sebelah kanan.
DO :
• Tampak adanya sulur pada mata sebelah kanan dan berair.

Akibat pterigium Gangguan sensori persepsual


IV.
NO DIAGNOSA
KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA
TINDAKAN RASIONALISASI IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Gangguan sensori perseptual berhubungan dengan penerimaan sensori akibat pterigium yang ditandai dengan :
DS :
• Pasien mengeluh mata berair dan terasa panas bila kena sinar matahari penglihatan terasa kabur pada mata sebelah kanan
DO :
• Tampak adanya sulur pada mata sebelah kanan dan berair. Meminimalkan gangguan sensori perseptual dengan kriteria:-mata terhindar dari sinar matahari langsung.
-meminimalkan penerimaan sensori akibat pterigium
-tanda tanda vital dalam batas normal. 1.Tentukan ketajaman mata pasien,catat apakah satu/dua mata yang gejala terlibat .
2.Orientasikan pasien pada lingkungan sekitar.
3.Letakan barang yang dibutuhkan pasien didekatnya.
4.Libatkan pasien dan orang lain dalam pemenuhan aktivitas kehidupan sehari hari.
5. Gunakan kaca mata anti ultraviolet (kolaborasi dengan optik).

6.kolaborasi dengan dokter SP.mata. -Dengan dilakukannya pemeriksaan ketajaman mata maka dapat diketahui keadaan /letak ptrigium.
-orientasi pada lingkungan dapat mencegah terjadinya resiko cedera.
-Dengan meletakan barang di dekat pasien dapat mencegah resiko cedera
-dengan melibat kan keluarga di harapkan kebutuhan aktivitas sehari hari dapat terpenuhi.
1.Menentukan ketajaman mata pasien,catat apakah satu/dua mata yang gejala terlibat .


2.Meng orientasikan pasien pada lingkungan sekitar .

3. meletakan barang yang dibutuhkan pasien didekatnya .


4.Melibatkan pasien dan orang lain dalam pemenuhan aktivitas kehidupan sehari hari.





5.Menggunakan kacamata anti ultra violet (Berkolaborasi dengan Optik).

6.berkolaborasi dengan dokter SP.mata untuk pemberian obat:
-vasacon A 6x1 tetes
-Flamar 2x1 S : Pasien mengeluh matanya masih berair dan terasa panas, penglihatan kabur.
O : Tampak sulur pada mata sebelah kanan .tanda tanda vital :
TD:130/90 mmhg.
Nadi:80x/menit
Respirasi:20x/mnt
Suhu:36 c.
A : Masalah sebagian teratasi
P : Intervensi dilanjutkan.

0 komentar:

Posting Komentar

massage

Blog ini akan meng-update postingan setiap minggu.

Jika ada halaman yang kosong jangan hiraukan,copy-paste aja semuanya.

Dan jangan lupa kirim commentnya jika menurut anda blog ini penting


SITEMETER

  © Blogger template The Beach by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP