neobux

klik aja deh

Askep Kanker Hati

Kamis, 21 Januari 2010

KANKER HATI.

A. KONSEP DASAR
1. PENGERTIAN
a. Tumor ganas primer pada hati yang berasal dari sel parenkim atau epitel saluran empedu atau metastase dari tumor jaringan lainnya.
b. Sinonim dari hepatoma adalah carcinoma hepatoselluler.
c. Merupakan tomur ganas nomor 2 diseluruh dunia , diasia pasifik terutama Taiwan ,hepatoma menduduki tempat tertinggi dari tomur-tomur ganas lainnya.laki :wanita 4-6: 1.
d. Umur tergantung dari lokasi geografis. Terbanyak mengenai usia 50 tahun. Di Indonesia banyak dijumpai pada usia kurang dari 40 tahun bahkan dapat mengenai anak-anak.


2. PATOFISIOLOGI
a. Hepatoma 75 % berasal dari sirosis hati yang lama / menahun. Khususnya yang disebabkan oleh alkoholik dan postnekrotik.
b. Pedoman diagnostik yang paling penting adalah terjadinya kerusakan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Pada penderita sirosis hati yang disertai pembesaran hati mendadak.
c. Tumor hati yang paling sering adalah metastase tumor ganas dari tempat lain. Matastase ke hati dapat terdeteksi pada lebih dari 50 % kematian akibat kanker. Hal ini benar, khususnya untuk keganasan pada saluran pencernaan, tetapi banyak tumor lain juga memperlihatkan kecenderungan untuk bermestatase ke hati, misalnya kanker payudara, paru-paru, uterus, dan pankreas.
d. Diagnosa sulit ditentukan, sebab tumor biasanya tidak diketahui sampai penyebaran tumor yang luas, sehingga tidak dapat dilakukan reseksi lokal lagi.


3. PATOLOGI
a. Ada 3 type :
1. Type masif - tumor tunggal di lobus kanan.
2. Type Nodule - tumor multiple kecil-kecil dalam ukuran yang tidak sama.
3. Type difus - secara makroskpis sukar ditentukan daerah massa tumor.
b. Penyebarannya :
1. Intrahepatal.
2. Ekstrahepatal.

4. ETIOLOGI
a. Virus Hepatitis B dan Virus Hepatitis C
b. Bahan-bahan Hepatokarsinogenik :
 Aflatoksin
 Alkohol
 Penggunaan steroid anabolic
 Penggunaan androgen yang berlebihan
 Bahan kontrasepsi oral
 Penimbunan zat besi yang berlebihan dalam hati (Hemochromatosis)

5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium:
 Darah lengkap ; SGOT,SGPT,LDH,CPK, Alfa fetoprotein  500 mg/dl, HbsAg positf dalam serum, Kalium, Kalsium.
2. Radiologi :
 Ultrasonografi (USG), CT-Scan, Thorak foto, Arteriography.
3. Biopsi jaringan liver.




6. PENGOBATAN
Pengobatan tergantung dari saat diagnosa ditegakkan.
1. Fase dini
Dimana pembedahan adalah pilihan utama yaitu reseksi segmen atau lobus hati
2. Pemberian kemoterapi secara infus
3. Penyinaran .

7. PROGNOSA
Tumor ganas liver memiliki prognosa yang jelek dapat terjadi perdarahan dan akhirnya kematian. Dan proses ini berlangsung antara 5-6 bulan atau beberapa tahun.





















ASUHAN KEPERAWATAN
B. KONSEP DASAR
1. PENGKAJIAN
 GEJALA KLINIK
Fase dini : Asimtomatik.
Fase lanjut :Tidak dikenal simtom yang patognomonik.
Keluhan berupa nyeri abdomen, kelemahan dan penurunan berat badan, anoreksia, rasa penuh setelah makan terkadang disertai muntah dan mual. Bila ada metastasis ke tulang penderita mengeluh nyeri tulang.
Pada pemeriksaan fisik bisa didapatkan
1. Ascites
2. Ikterus
3. Hipoalbuminemia
4. Splenomegali, Spider nevi, Eritoma palmaris, Edema.
Secara umum pengkajian Keperawatan pada klien dengan kasus Hepatoma, meliputi :
1. Gangguan metabolisme
2. Perdarahan
3. Asites
4. Edema
5. Hipoproteinemia
6. Jaundice/icterus
7. Komplikasi endokrin
8. Aktivitas terganggu akibat pengobatan





2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan pengkajian di atas maka diagnosa keperawatan yang sering muncul adalah:
1. Kekurangan gizi: Penurunan berat badan berhubungan dengan anoreksia, mual,gangguan absorpsi, metabolisme vitamin.
2. Ketidakefektifan bernapas berhubungan dengan adanya asites dan penekanan diapragma.
3. Nyeri berhubungan dengan tegangnya dinding perut
4. Potensial kekurangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan asites yang berlebihan, perdarahan, dan edema
5. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan kekurangan sel darah putih
6. Resiko terjadinya gangguan integritas kulit berhubungan dengan pruritus,edema dan asites
7. Gangguan fungsi seksual berhubungan dengan gangguan fungsi hormonal dan penurunan libido
8. Cemas berhubungan dengan hospitalisasi
9. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit dan penyebabnya
10. Isolasi sosial berhubungan dengan resiko terjadinya penyebaran infeksi.









3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Kekurangan nutrisi : Penurunan berat badan berhubungan dengan anoreksia, mual,gangguan absorpsi, metabolisme vitamin.














1. Pasien mengungkapkan pengetahuan tentang makanan yg diizinkan dan pembatasan diet.
2. Pasien dapat mentoleransikan diet yang dianjurkan
1. Jelaskan pembatasan diet ; ingat bahwa natrium dan cairan dibatasi. Beritahu pasien makanan yg diizinkan. Bila kadar amonia pasien meningkat ( normal ; darah lengkap 70-200 ug/dl), protien dan makanan tinggi amonia juga akan dibatasi.
2. Pantau masukan dan haluaran; timbang BB setiap hari
3. Anjurkan makansedikit dan sering untuk menjamin nutrisi adekuat
4. Anjurkan org terdekat untuk membawa makanan yg diinginkan sesuai izin
5. Sediakan makanan yg bergizi utk pasien pd malam hari.
6. Berikan virtamoin dan suplemen meniral sesuai program
7. Berikan obat yg diprogramkan berikut ini utk menghilangkan distrek gastrik: antasida, antiemetik, anti diare.
1.
2 kerusakan pertukaran gas b.d perubahan suplai O2 sekunder akibat pernapasan dangkal yg terjadi pd asites atau efusio pluera; perubahan kapasitas pembawa O2 dari darah sekunder akibat eritrositopenia
1. keadaan Px normovolemik dibuktikan dg;lingkar abdomen menurun, frekuensi napas 12-20 x/mnt, pola dan kedalaman napas normal ( eupnea), frekunsi jantung 100x/mnt, edema; 1+, pada skala (1-4 +) dan tidak ada krekels

1. dapatkan data dasar pengukuran lingkar abdomen. Tempatkan pasien pd posisi terlentang dan tandaiu abdomen dg tinta yg tidk mudah hilang. Ukur lingkar setiap hari atau sesuai shift.
2. Pantau masukan dan haluaran serta berat badan. Haluaran hrs seimbang atau masukan melebihi; penurunan BB tdk boleh melebihi 0,23 kg/hari. Kajiderajat udem.
3. Waspada terhadap indikator-indikator klinis pulmoner; dispnia, krekels basiler yg tdk hilang dgn batuk , ortopnea, takipnea.
4. Berikan perawatan mulut sering dan berikan batu es utk membantu meminimalkan rasa haus.
5. Pantau nilai Na dam K dan laporkan abnormalitas ( nilai optimal : Na serum; 137-147 mEq/l; K :2,5-5 mEq/l) . batasi natrium dan ganti kalium sesuai program.
6. Ingatkan pasien untuyk menghindari makanan yg mengandung natrium
7. Tinggikan ekstrimitas utk menurunkan edema perifer. Berikan balutan elastis atau stoking penyokong sesuai program.
8. Ingat bahwa peningkatan cepat volume intravaskuler dapat mencetuskan hemoragie viseral pada pasien yg rentan.
1.
3 Intoleran aktivitas b.d kelemahan umum, penurunan kekuatan 1. Klien menunjukkan tehnik/ prilaku melakukan aktivitas.
2. Melaporkan kemampuan melakukan peningkatan toleransi aktivitas.
1. posisi duduk tegak dapat menurunkan aliran darah ke kaki yang mencegah sirkulasi optimal ke sel hati )
2. Ubah posisi dengan sering dan berikan perawatan kulit yang baik.
3. Lakukan tugas dengan cepat dan sesuai teloransi.
4. Tingkatkan teloransi sesuai teloransi.
5. Bantu melakukan latihan rentang gerak sendi aktif/pasif.
6. Berikan aktivitas hiburan yang tepat misal menonton TV, dengar radio,membaca.
1.
4 Resiko terjadinya gangguan integritas kulit berhubungan dengan pruritus,edema dan asites





0 komentar:

Posting Komentar

massage

Blog ini akan meng-update postingan setiap minggu.

Jika ada halaman yang kosong jangan hiraukan,copy-paste aja semuanya.

Dan jangan lupa kirim commentnya jika menurut anda blog ini penting


SITEMETER

  © Blogger template The Beach by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP